Pengungsi merupakan kelompok yang paling rentan terhadap berbagai bentuk kekerasan yang mengakibatkan trauma dan berbagai bentuk permasalahan mental. Penyiksaan dan trauma tersebut mengakibatkan gangguan yang signifikan seperti gangguan stres pasca trauma (PTSD), gangguan kecemasan, depresi, paranoia, bahkan gangguan psikosomatis, dan lain-lain.
selain dituntut untuk beradaptasi dengan keadaan para pengungsi juga harus dapat memiliki keahlian dan keterampilan agar dapat survive dalam menjalankan kehidupan mereka di kondisi mereka sekarang
kelas pembelajaran life skill akan disediakan untuk pengungsi Rohingya perempuan usia sekolah. Kelas life skill akan menarik karena melibatkan guru-guru terampil dari luar kamp atau institusi terkait. Jenis keterampilan yang diberikan akan mengikuti kebutuhan yang diminta oleh pengungsi.
Setelah melalui asesment yang melibatkan remaja putri di site Mina Raya maka kelas menjahit adalah opsi yang paling diminati oleh para remaja putri di site mina raya.
Salah satu kebutuhan hidup dari para pengungsi adalah adanya peningkatan keterampilan, terutama untuk remaja perempuan.
Alhamdulillah dengan dukungan dari Save The Children, tanggal 18-22 Maret 2024, Yayasan Geutanyoe menyelenggarakan kelas menjahit dengan pengajar yang berpengalaman di Camp Mina Raya, Pidie. Materi yang diajarkan antara lain :
- Belajar tentang mesin jahit
- Pengukuran
- Pembuatan pola
- Teknik pemotongan
- Dan lain sebagainya
Menurut Nila Begum (salah satu peserta) kegiatan ini sangat berguna dan bermanfaaat bagi mereka, selain itu juga membuat mereka bisa menjahit Mukena yang akan dipakai nanti di Hari Raya Idul Fitri.